This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 06 November 2013

6 MACAM TIPE PEMBELI

1. Pembeli Apatis
Tipe ini adalah jenis orang yang tidak akan pernah membeli apapun, tidak peduli sebagus apapun produk kita, seberapa murah, cenderung sinis, negatif, aneh dan tidak tertarik. Mereka ini biasanya orang punya banyak masalah pribadi sehingga tidak tertarik dengan penawaran kita. Jadi tidak perlu buang waktu terlalu lama dengan tipe ini namun tetap berlaku sopan.

2. Pembeli Aktualisasi diri
Ini adalah kebalikan dari tipe apatis, pembeli aktualisasi diri mengetahui dengan jelas apa yang ia inginkan, fitur dan manfaat yang ia cari serta jumlah uang yang bersedia ia keluarkan untuk membeli. Jika anda mempunyai apa yang mereka inginkan maka mereka dapat langsung membelinya, saat itu juga tanpa banyak pertanyaan. Tipe ini sangat positif, menyenangkan, dan mudah diajak berurusan. Yang anda harus lakukan membawa produk atau jasa yang dibutuhkannya dan penjualan akan terjadi. Namun tipe pembeli seperti agak jarang ditemui.

3. Pembeli Analitis
Tipe ini sangat detail dan penuh pertimbangan serta cenderung agak cerewet. Dalam menghadapi tipe pembeli seperti ini butuh kesabaran karena mereka akan banyak bertanya untuk mengumpulkan data dan informasi yang lengkap sebagai sarana pengambilan keputusan. Mereka akan bersikap teliti dan membandingkan dengan produk atau jasa yang lain. Hadapi tipe ini dengan persiapan informasi berupa fakta, grafik, brosur, dsb. Jangan coba melebih-lebihkan karena mereka akan tahu dan akan minta bukti.

4. Pembeli Penghubung
Tipe pembeli ini sangat peduli dengan apa yang akan dipikirkan atau dirasakan orang lain mengenai keputusan pembelian mereka. Mereka akan peduli bagaimana orang akan berespon terhadap pilihan mereka. Ia akan selalu berusaha membicarakan dulu dengan keluarga, teman dan relasinya sebelum mengambil keputusan pembelian. Biasanya mereka suka bertanya mengenai siapa saja yang pernah gunakan produk atau jasa yang kita tawarkan. Mereka suka berpikir panjang dan bisa tiba-tiba berubah pikiran saat ada orang yang memberi masukan negatif.

5. Pembeli Penyetir
Tipe ini kepribadiannya seperti direktur. Sangat terbuka, tergesa-gesa, tidak sabar, dan ingin langsung pada inti pembicaraan. Mereka selalu merasa sibuk dan tidak suka banyak basa basi, jadi mereka ingin langsung tahu mengenai produk atau jasa kita dan berapa harganya lalu mengambil keputusan apakah akan membeli atau tidak. Menghadapi tipe ini kita harus gesit dan to the point, penuhi apa yang menjadi kemauan mereka dan jangan buat mereka menunggu.

6. Pembeli Sosialisasi
Tipe pembeli ini sangat ramah, menyenangkan, suka bicara dan berhubungan baik dengan sales. Kadang mereka terlalu cepat setuju dan membeli asal mereka sudah rasa senang sehingga tidak perhatikan hal-hal detail. Kalaupun mereka tidak ingin membeli mereka akan menolak secara halus bahkan membantu kita mencari pembeli lain.

Jenis-Jenis Perilaku Pembelian

Pengambilan keputusan pembelian pada konsumen pada dasarnya berbeda-beda, hal ini dapat bergantung pada jenis keputusan pembelian. Keputusan untuk membeli sebuah sabun mandi, alat-alat olahraga, komputer, dan kendaraan bermotor tentunya sangat berbeda. Henry Assel membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antarmerek. Adapun jenis-jenis perilaku pembelian tersebut sebagai berikut:
1. Perilaku pembelian yang rumit
Menurut Hassel, perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga tahapan. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang suatu produk tertentu. Kedua, ia akan membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihan yang cermat. Dalam perilaku pembelian jenis ini  konsumen dikatakan melakukan pembelian yang rumit jika mereka terlibat dalam kegiatan pembelian yang dimana terdapat sebuah perbedaan yang besar antar merek. Biasanya kegiatan pembelian jenis ini biasanya terjadi bila produk yang akan dibeli memiliki harga yang mahal, jarang dibeli, berisiko, dan sangat mengekspresikan diri seperti, kendaraan bermotor, telepon selular dan sebagainya.
2. Pembelian pengurang ketidaknyamanan
Terkadang konsumen sangat terlibat dalam pembelian namun hanya melihat sedikit perbedaan antar merek. Keterlibatan yang tinggi didasari pada fakta-fakta bahwa pembelian tersebut sangat mahal, jarang dilakukan dan berisiko tinggi. Dalam kasus itu, pembeli akan bebelanja dengan berkeliling untuk mempelajari merek yang tesedia. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu antarmerek tersebut, dia mungkin akan memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil dia mungkin akan akan membli semata-mata berdasarkan harga dan kenyamanan.
Setelah pembelian tersebut, konsumen mungkin akan mengalami disonansi/ketidaknyamana yang muncul setelah merasakan adanya fitur yang tidak mengenakan atau yang menyenangkan mengenai merek lain, dan akan siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Dalam contoh ini, konsumen pertama-tama bertindak, kemudian mendapatkan keyakinan baru, dan berakhir dengan mendapatkan serangkaian sikap. Komunikasi pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang membantu konsumen merasa puas terhadap pilihan mereknya.
3. Perilaku Pembelian karena kebiasaan
Dalam sebuah kegiatan pembelian terdapat banyak produk yang dibeli pada kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan antarmerek yang signifikan. Misalnya Sabun mandi. Para konsumen akan memiliki sedikit keterlibatan pada jenis produk itu. Mereka pergi ke toko dan mengambil merek tertentu. Jika mereka tetap mengambil merek yang sama, hal itu karena kebiasaan bukan karena kesetiaan yang kuat terhadap merek. Terdapat bukti bahwa konsumen tidak memiliki keterlibatan yang tinggi dalam pembelian sebgaian produk yang rendah dalam sebagian besar produk yang murah dan sering dibeli.
Dalam perilaku pembelian jenis ini, para pemasar dapat melakukan empat teknik untuk berusaha mengubah produk dengan keterlibatan rendah menjadi keterlibatan tinggi. Pertama, pemasar dapat mengaitkan produk dengan beberapa isu yang menarik keterlibatan, seperti ketika pasta gigi pepsodent dikaitkan dengan usaha untuk mencegah gigi berlubang. Kedua, merek dapat mengaitkan produk dengan beberapa situasi pribadi, contohnya dengan mengiklankan merek kopi setiap  pagi hari ketika konsumen ingin mengusir rasa kantuk. Ketiga, pemasar dapat merancang iklan yang dapat memicu emosi yang berhubungan dengan nilai pribadi. Keempat, dengan menambahkan fitur yang penting, contohnya melengkapi minuman biasa dengan vitamin.
4. Perilaku Pembelian yang mencari variasi
Pada jenis perilaku pembelian ini ditandai dengan rendahnya keterlibatan konsumen terhadap perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi ini konsumen sering melakukan  peralihan merek. Salah satu contih dari jenis pembelian ini dapat dilihat dalam pembelian kue kering. Dalam kegiatan pembelian ini konsumen memiliki beberapa keyakinan tentang kue kering, memilih kue kering tanpa melakukan banyak evaluasi dan mengevaluasi produk selama konsumsi. Namun pada kesempatan berikutnya, konsumen mungkin akan mengambil merek lain karena ingin mencari rasa yang berbeda dan peralihan merek terjadi karena adanya keinginan untuk mencari variasi bukan karena adanya ketidakpuasan.

Faktor Teratas yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Berdasarkan Yahoo!, diketahui 62% pembeli melakukan riset barang di gerai sebelum mereka membeli melalui online. Berikut informasi lebih lanjut mengenai apa yang membuat web shoppers menjadi buyers.
Pertanyaan yang masih menjadi misteri dalam pemasaran: Apa yang menggerakkan konsumen untuk benar-benar membeli?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, infografik minggu ini dari berbagai studi memberitahukan kita sepuluh faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, fitur penting bagi gerai, dan bagaimana web dan media sosial meyakinkan pembeli untuk mengeluarkan uang.
Pemasar bisa menggunakan temuan ini untuk membentuk kampanye, memperbaiki situs web, dan memanfaatkan media sosial untuk mengubah pengunjung (lookers) menjadi pembeli.
Berikut beberapa sorotan:
  • 81% responden mengatakan post di media sosial secara langsung mempengaruhi keputusan pembelian
  • 56% responden mengatakan kualitas produk menjadi faktor utama yang mendorong mereka untuk membeli
  • Harga produk yang kompetitif menjadi fitur penting teratas bagi gerai. Posisi kedua, ditempati oleh fitur pembelian online.
  • 90% responden menonton video tentang produk yang akan mereka beli
Infografik10Faktor

infografik10faktor3
infografik10faktor2
infografik10faktor4
infografik10faktor5

Facebook dan Twitter Berpengaruh Besar Terhadap Keputusan Pembelian

Facebook? twitter? Google Buzz? Sudahkah sobat menggunakannya? jawabannya pasti sudah. Kemudian digunakan untuk apa saja kedua social media itu. Apakah untuk silaturrahmi, menjalin persahabatan, mencari pasangan atau iseng dan senang-senang saja dengan posting sana sini, komen sana sini dan seterusnya?.

Namun bagi dunia bisnis online dan juga internet marketing, social media ini bukan untuk hal itu saja, melainkan lebih banyak lagi manfaat penting dari sini. Promosi produk, jasa atau apapun yang bisa dijual dan lain sebagainya. Atau bahkan sebagai salah satu alternatif dalam of-page SEO (Optimasi mesin pencari diluar web dan konten). Saya pernah bertanya tanya seberapa ngefek kah teman (facebook) atau follower (twitter) kita, terhadap keberhasilan promosi bisnis online dan internet marketing kita?

Mungkin inilah jawabannya..
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa mereka yang menjadi penggemar(fans) atau pengikut (follower) dari sebuah merek di Facebook atau twitter, masing-masing, secara signifikan lebih besar kemungkinannya untuk membeli produk dan jasa atau merekomendasikan merek kepada teman atau follower.

Pengaruh besar social media terhadap keputusan pembelian ini dibuktikan oleh sebuah studi yang dilakukan oleh Chadwick Martin Bailey dan iModerate Research Technologies menemukan bahwa 67% konsumen lebih cenderung membeli dari merek yang mereka ikuti pada twitter, dan 51% lebih mungkin membeli dari sebuah merek yang mereka ikuti di Facebook (Facebook.com). Selain itu, mereka 79% lebih mungkin untuk merekomendasikan kepada teman (follower) dalam twitter, dan 60% lebih mungkin untuk melakukan hal yang sama di Facebook.
Tentu saja, temuan tersebut mungkin agak berlebihan bahwa, banyak orang secara aktif mencari merek-merek yang mereka inginkan melalui yang mereka gemari (fans) dan mereka ikuti (followed) dalam twitter dan Facebook. Namun, alasan sederhananya adalah apabila secara rutin dan konsisten menginformasikan dan mempromosikan merk tertentu dalam facebook atau twitter tentu akan langsung dibaca dan diupdate oleh fan atau follower yang biasanya selalu aktif dalam social media. Ditambah lagi, studi juga menemukan bahwa banyak konsumen di berbagai demografi memiliki persepsi negatif terhadap merek tertentu yang tidak menggunakan media sosial.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini adalah tanda lain bahwa media sosial (social media) menjadi keunggulan tersendiri yang cukup kompetitif dalam bisnis online dan internet marketing, tentu saja bagi mereka yang berpartisipasi. Dan menjadi kelemahan yang semakin besar bagi pelaku bisnis online yang tidak berpartisipasi dan menggunakan social media.

Keputusan Pembelian Tanpa Rencana (Unplanned Buying)

     Keputusan pembelian tanpa rencana seringkali dilakukan konsumen setelah memasuki toko, supermarket, atau mall seperti diungkapkan seorang pakar marketing Easwar S. Iyer bahwa pembelian produk tanpa rencana dibuat konsumen pada saat di dalam toko dan bukan merupakan prioritas pada saat sebelum memasuki toko. Dengan kata lain impulse purchasing sebagai unplanned buying, pembelian yang dilakukan konsumen tanpa adanya rencana terlebih dahulu.

    Henry Assael menambahkan, ketika konsumen berbelanja, konsumen sering membuat suatu keputusan pembelian di dalam toko daripada mengutamakan keputusan pembelian sebelum memasuki toko. Hal tersebut terjadi sebagai akibat pengaruh lingkungan dalam toko terutama faktor display, penataan rak, pengemasan, dan harga yang ditawarkan daripada pembelian terencana (preplanned purchase) yang merupakan pembelian dimana konsumen telah menetapkan atau mengetahui produk apa yang akan dibelinya sebelum memasuki sebuah toko.

    Akibatnya, faktor-faktor rangsangan dalam toko berperan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya. Dalam pembelian yang tidak direncanakan, konsumen cenderung bergantung pada informasi yang tersedia di dalam toko dan tidak terjadi pengolahan informasi secara mendalam

Strategi Bisnis Dalam Pemasaran dan Promosi Produk UKM Dengan Media Sosial di Internet

Artikel Usaha : Strategi Bisnis Dalam Pemasaran dan Promosi Produk UKM Dengan Media Sosial di Internet merupakan salah satu hal yang patut dipertimbangkan terutama untuk mengembangkan pasar.Media sosial selain dimanfaatkan sebagai ajang menjalin pertemanan, belakangan ini juga dimanfaatkan menjadi salah satu ladang promosi yang cukup potensial.


 Aneka jenis produk maupun jasa mulai ramai dipasarkan para pelaku usaha melalui akun-akun pribadi yang sengaja dibuat untuk mempromosikan bisnisnya dan usahanya di dunia maya. Kekuatan media sosial (socmed) yang cukup besar, memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku usaha. Dengan memahami Strategi Bisnis Dalam Pemasaran dan Promosi Produk UKM Dengan Media Sosial  di Internet , setidaknya para pengusaha bisa mengurangi biaya iklan setiap bulannya dan mendatangkan banyak pelanggan dari berbagai kalangan masyarakat.

Karena itu, bila kita tertarik mempelajari cara untuk menggunakan media info yaitu media sosial kali ini akan dibahas dan informasikan mengenai beberapa aturan maupun etika yang perlu kita perhatikan ketika mengoptimalkan promosi di media sosial.

Mengerti Aturan Main
Walaupun tidak ada aturan baku (hitam diatas putih) yang mengatur pasal-pasal dan syarat-syarat bersosialisasi di media sosial, namun penting bagi kita untuk memahami aturan tak tertulis ataupun sopan santun dalam mempromosikan produk maupun jasa. Bila hal ini tidak kita perhatikan dengan baik, bisa-bisa perusahaan kita dicap sebagai spam/ informasi sampah sehingga banyak konsumen yang pergi meninggalkan akun Anda, sehingga peluang usaha yang sebelumnya sudah kita ciptakan akan menjadi sepi dan menyebabkan collaps.


Memahami Pasar dan Penawaran
Sebelum memasarkan produk atau jasa melalui media online dan media sosial sebagai media info di internet, kita harus terlebih dahulu memahami siapa saja target pasar yang hendak kita bidik. Kita tidak bisa memperlakukan semua konsumen ataupun calon pelanggan dengan sama rata, dan mempromosikan produk kita kepada orang-orang yang tidak berkepentingan. Misalnya saja mempromosikan produk usaha kecil di bidang mesin percetakan ke pengusaha keripik, dan begitu pula sebaliknya.


Membangun komunikasi efektif

Kadang kala para pelaku usaha hanya berkonsentrasi dalam memasarkan produk-produknya dengan cara mengirimkan gambar ataupun pesan singkat mengenai sebuah penawaran kepada para konsumennya tanpa memperhatikan komunikasi yang terbangun diantara mereka. Hal inilah yang membuat konsumen merasa bosan dengan akun media online kita, sehingga tidak jarang mereka memilih untuk unfollow atau memblokir akun tersebut karena kita terlalu sering mengirimkan penawaran yang membosankan. Padahal peluang usaha melalui online marketing memiliki potensi besar dalam meningkatkan keuntungan dan penghasilan tambahan, khususnya yang bergerak di bidang UKM maupun sektor wirausaha lainnya.


Memberikan Respon
Ketika mendapatkan sebuah komentar ataupun balasan retweet dari para konsumen, kita diwajibkan untuk segera membalasnya dengan tanggapan yang cukup hangat. Respon yang kita berikan kepada konsumen, menjadi salah satu alat yang efektif untuk meyakinkan konsumen bahwa kita memiliki kepedulian yang cukup besar terhadap permasalahan yang mereka hadapi. Bila kita mendapati pertanyaan yang sangat banyak, selanjutnya kita bisa menambahkan FAQ (Frequently Asked Question) untuk mempermudah para konsumen mengetahui jawaban-jawaban yang mereka butuhkan dari beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan konsumen.Ini sangat penting untuk diterapkan khususnya bagi pelaku wirausaha dan bidang UKM yang menggunakan internet sebagai media pemasarannya.

Melakukan strategi bisnis efektif agar mudah terindeks mesin pencari
Terakhir, kita perlu melakukan beberapa langkah jitu agar pesan promosi yang kita buat di media sosial bisa cepat terindeks oleh mesin pencari (Google, Yahoo, dll). Contohnya saja dengan mencantumkan hashtag (#) ketika menggunakan twitter, cara tersebut bertujuan untuk memudahkan twitter kita terindeks dalam mesin pencari dan berada di posisi pertama ketika para pengguna twitter mencari dengan kata kunci yang kita gunakan. Hal yang sama juga berlaku di facebook.


Nah, setelah membaca artikel di atas, tentunya kita sudah bisa memulai action dalam menjalankan bisnis online dan memasarkan produk UKM dengan harapan mendatangkan untung besar setiap bulannya dengan berpromosi di media sosial.

Pengertian Promosi Penjualan

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Menurut Martin L. Bell dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Sedangkan menurut William G. Nikels dalam bukunya Basu Swasta dan Irawan (1990:349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 
 
Jenis promosi atau promosional mix menurut William J. Stanton dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjulan. Definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variabel promotion mix selain periklanan dan personal selling.
Kedua definisi tersebut pada pokoknya sama meskipun titik beratnya berbeda. Definisi pertama lebih menitik beratkan pada pendorongan permintaan. Sedangkan definisi kedua lebih menitik beratkan pada penciptaan pertukaran. Pertukaran akan terjadi karena adanya permintaan dan penawaran, dengan adanya permintaan akan mendorong terciptanya pertukaran. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Dengan promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan pembelian. 
Jenis promosi atau promosional mix menurut William J. Stanton dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjulan. Definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variabel promotion mix selain periklanan dan personal selling.
Dalam mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran memerlukan suatu rancangan strategi dan program-program penjualan yang efektif dan efisien. Promosi penjualan merupakan unsur kunci dalam kampanye perusahaan dan promosi yang paling baik adalah promosi yan dilakukan oleh pelanggan yang puas. Dengan demikian, promosi perlu ditangani secara cermat karena masalahnya bukan hanya menyangkut pada bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan akan tetapi juga menyangkut seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk biaya ini yang tentunya harus disesuaikan pada kondisi dan kemampuan perusahan.

Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah suatu bentuk promosi terhadap suatu produk yang dijajakan atau dipasarkan dengan cara komunikasi dalam berbagai bentuk.
Media promosi penjualan itu sendiri bisa berbagai macam sarana promosi, misalkan promosi melalui media iklan / periklanan, penjualan pribadi, yang bertujuan untuk membawa konsumen membeli barang atau jasa dengan harga yang spesial atau dengan memberikan insentif agar konsumen membeli dengan segera.
Promosi penjualan yang ada pada artikel peluang usaha hari ini hanya memberikan tips yang mungkin berguna untuk Anda dalam memasarkan produk yang efektif, bukan promosi penjualan menurut para ahli, hehe.
Terlebih dulu apa sih arti promosi itu sendiri ? arti promosi secara umum mungkin lebih kepada mengenalkan produk dan jasa kepada konsumen agar lebih mengenal produk dan jasa baik yang masih baru atau produk yang telah lama ada agar lebih meningkatkan kepercayaan terhadap suatu merk tertentu, sedangkan tujuan dari promosi adalah untuk meningkatkan penjualan produk, barang, dan jasa dengan kata lain meningkatkan keuntungan.

Cara promosi penjualan dengan cara mengadakan pameran di suatu event tertentu bisa juga adakan event sendiri, agar promosi penjualan lebih efektif perhatikan momen-momen yang bertepatan pada suatu acara, misal produk sepeda motor yang ingin meng-kampanyekan penghematan bensin, jika pemerintah sedang menggalakkan hemat BBM seperti sekarang ini Anda bisa memanfaatkannya dengan produk yang tepat, yakni sepeda motor terbaru dengan konsumsi BBM 1 liter/100 kilo jarak tempuh.

Promosi penjualan jika produk Anda Fashion, baju batik, pulsa elektrik, handphone dan banyak lagi usaha-usaha lain-nya, bisa mengkreasikan cara promosi untuk produk Anda agar lebih dikenal lagi dan terus intens dengan tetap penuh rasa semangat, tetapi juga jangan lupa berilah selalu setiap informasi akan manfaat-manfaat, atau keunggulan atas produk dan jasa Anda kepada masyarakat.

Apa Bedanya Iklan & Promosi ?

         Banyak orang, bahkan dari kalangan marketing sendiri sering kali berurusan dengan iklan (Advertising)  ataupun kegiatan promosi secara substantial. Tetapi ternyata hanya 1 banding 1.000 yang tahu bedanya.

Apa itu iklan.. dan apa itu promosi ?

         Kalau Anda termasuk dalam kelompok 1.000 orang tersebut mungkin akan sedikit bingung.. Apa ya bedanya ?
Karena memang banyak sekali orang yang mengganggap bahwa iklan itu ya promosi.. Promosi itu ya iklan..
Dan memang itulah yang terjadi, sehingga banyak sekali kesalah-kaprahan dalam pengertian ini yang membuat kegiatan marketing mereka tidak menghasilkan apapun selain pengeluaran-pengeluaran yang harus mereka bayar untuk iklan-iklan mereka yang tidak menghasilkan.

Bagaimana bisa berharap menghasilkan.. wong mengerti aturan mainnya saja tidak.. !!

Biar tidak tambah penasaran, Maka langsung saja kita bahas apa perbedaan  Iklan dan Promosi.

Marketing Adalah Alat Untuk Meningkatkan Penjualan

         Oleh karena itu, semua elemen yang terkait didalam sebuah kegiatan marketing selalu dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.Termasuk juga iklan dan promosi.
Nah seperti yang sudah saya bahas dalam artikel-artikel sebelumnya.. Bahwa tujuan akhir dari marketing adalah untuk peningkatan penjualan dengan jalan melakukan kegiatan apapun yang diperlukan bagi sebuah usaha, untuk membuat usaha tersebut selalu terlihat LEBIH BAIK dari para pesaingnya di mata pasar. Sehebat apapun business Anda.. Sebagus apapun product Anda dan sekompetitif apapun harga yang di tawarkan oleh business Anda.. Tetapi kalau pasar tidak tahu akan semua keunggulan tersebut.. Ya percuma saja.. Nggak akan ada lonjakan penjualan yang berarti..
Dan IKLAN serta PROMOSI.. adalah salah satu alat dalam kegiatan Marketing untuk melakukan kampanye kepada publik agar pasar tahu semua keunggulan-keunggulan tersebut..
        Tetapi, dalam rangka membuat iklan tidak terlihat norak banget, maka gaya beriklan mulai mengalami revolusi dari yang awalnya hanya sekedar menawarkan suatu product terus akhirnya dipoles disana sini untuk digunakan mengangkat positioning suatu brand (merk) dari sebuah product, agar selain product tersebut terlihat lebih menarik, product tersebut akhirnya juga lebih dikenal oleh pasar dengan image tersendiri. Dan disinilah akhirnya semua polesan tadi akhirnya jadi kebablasan sampai akhirnya lupa kalo maksud awal dari sebuah iklan harusnya untuk mengangkat naik angka penjualan sebuah business.
Ingat.. Baik Promosi ataupun IKLAN,  keduanya adalah kegiatan atau aktivitas untuk MEMBELI PELANGGAN
       Dikatakan MEMBELI.. karena pihak yang melakukan kedua aktivitas tersebut mengeluarkan biaya untuk mendatangkan PEMBELI bagi product yang mereka tawarkan. Dan karena fungsinya untuk membeli calon pelanggan, maka harga yang harus dikeluarkan untuk kegiatan tersebut harus selalu menghasilkan. Dan sebaik-baiknya transaksi pembelian adalah jika pihak pembeli mendapatkan lebih banyak keuntungan dari biaya yang merekakeluarkan untuk mendapatkan sesuatu.
Bisa jadi harga yang Anda keluarkan untuk kegiatan iklan tersebut sebesar 1 juta rupiah misalkan, tetapi hasil yang didapatkan bisa sangat bervariasi.. Mulai dari hasil penjualan yang menembus angka ratusan juta.. atau bahkan tidak menghasilkan penjualan apapun.. Dan memang itulah seninya dalam kedua kegiatan tersebut.
Sekilas 2 hal tersebut terlihat sama.. Tetapi sebetulnya keduanya berbeda.. Bahkan jika Anda amati lebih dalam sedikit saja.. akan terlihat sangat berbeda…

Iklan/Advertising

       Iklan atau Advertising, adalah kegiatan untuk mengumumkan keberadaan sebuah product atau business kepada publik. Media distribusinya bisa banyak medium yang digunakan. Mulai dari media cetak.. selebaran.. banner gantung dipinggir jalan.. sticker tempel di angkot-angkot ataupun billboard dan baliho-baliho di tempat-tempat strategis. Tidak cuma disitu saja, iklan juga didistribusikan dengan menggunakan media electronic juga seperti media radio, televisi dan internet.
Contoh yang paling sering Anda lihat adalah.. Iklan Rokok di TV-TV.. Iklan Sabun.. Iklan Shampo..
Sebagai bagian dari kegiatan untuk menaikkan angka penjualan.. Secara substantial.. iklan yang sering Anda lihat di media electronik ataupun cetak hanyalah sekedar mengumumkan keberadaan suatu product atau business kepada publik melalui pesan yang di kampanyekan oleh iklan tersebut.. Dan IKLAN tersebut umumnya tidak punya kekuatan apapun yang bisa membuat para audience-nya untuk segera membeli product tersebut.. Selain hanya suguhan selingan untuk menarik perhatian Anda saja.. yang tentu saja sangat mahal biayanya.. sementara hasilnya malah tidak bisa di ukur secara pasti.
Kalau nggak percaya… Coba lihat contoh di bawah ini..
Katakanlah Anda seorang perokok..
Terus ada IKLAN dari sebuah product rokok dengan model yang sangat gagah, setting ceritanya dramatis kayak film-film koboi atau petualangan di gurun-gurun.. Sudut pengambilan gambar serta nuansa warnanya menandakan bahwa tayangan iklan tersebut di garap sangat profesional sekali.. Dan tentu saja iklan tersebut mengungguli iklan-iklan product rokok lainnya..
Tetapi yang lucu..
Ternyata semua kemewahan tadi nggak ngefect apa-apa terhadap penjualan mereka.. Karena iklan mereka hanya sebatas pamer tayangan saja. Contoh yang paling tragis adalah iklan dari sebuah Merk Rokok yang beberapa kali memenangkan Penghargaan Citra Pariwara .. Iklan mahal tersebut ternyata malah nggak mendongkrak penjualan mereka secara significant.
       Dalam banyak hal.. Iklan yang tidak mempunyai kekuatan apapun semacam ini adalah salah satu contoh KESALAHAN TERBESAR DALAM MARKETING yang hanya menghambur-hamburkan dana segar yang sudah susah payah mereka kumpulkan, kepada pemilik production house tempat iklan tersebut di buat dan pemilik media tempat iklan tersebut di tayangkan.. Sedangkan masalah hasil.. Nggak ada yang bisa memastikan.. Dan inilah yang sering mereka gembar-gemborkan sebagai pengorbanan yang merupakan bagian dari kegiatan Branding.. Penguatan merk..
Bagi perusahaan besar yang sudah berlebih duitnya….
Silahkan saja menghambur-hamburkan uangnya demi kebodohan yang mereka sebut-sebut dengan Branding dan Positioning tersebut.. Karena sebenarnya dua kata tersebut (Branding & Positioning) seharusnya bisa diciptakan dengan biaya yang jauh lebih murah dan tepat sasaran melalui pembuktian pada kualitas product dan service yang mereka tawarkan kepada pasar.. Bukan dengan cara-cara yang mendramatisir ataupun mengelabuhi pasar dengan gambaran dan kenyataan yang semu dan palsu belaka.
Bagi perusahaan kecil ataupun yang baru saja berkembang..
Berhati-hatilah dengan model iklan yang Anda pilih.. Untuk lebih jelasnya lagi.. silahkan simak kelanjutan dari artikel ini..
Dari sisi ROI-Return Of Investment (kembalinya biaya yang di investasikan), Iklan.. Biayanya keluar di awal.. hasilnya bisa sangat bervariasi di akhir.. Bahkan banyak yang malah nggak menghasilkan apapun.. Alias IKLAN-nya GAGAL..
IKLAN yang tidak mempuyai kekuatan apapun untuk menggerakkan pasar dan melulu hanya untuk mempublikasikan keberadaan sebuah product ataupun business kepada pasar seperti inilah yang disebut Institutional Advertising oleh Jay Abraham (The Highest Paid Marketing Consultant).

Promosi/Promotion

      Anda pasti sering melihat di beberapa supermarket.. Sebuah product di jual dengan tambahan hadiah product lain seperti, beli susu kemasan 900 gram berhadiah langsung 10% dengan harga yang sama. Ada juga sebuah product Refill Obat Nyamuk yang jika beli 2 kaleng berhadiah langsung alat penyemprotnya. Atau product sabun cuci MATIC berhadiah Mobil SUV misalkan..
Ini adalah salah satu bentuk paling gampang dilihat dari kegiatan yang bernama PROMOSI.. Dimana incentive berupa rewards/hadiah di gunakan untuk merangsang pasar bergerak membeli sebuah product.
Anda bisa bayangkan… Jika Anda ingin membeli sebuah product susu yang harganya sedikit mirip.. Tetapi yang satunya menawarkan tambahan 10% isi lebih banyak dengan harga yang sama, sementara yang satunya tidak.. Mana yang Anda pilih.. ?
Jika Anda ingin membeli refill Obat Nyamuk Semprot yang harganya nggak terlalu beda jauh, tetapi yang satunya menawarkan hadiah alat penyemprotnya sementara yang lainnya tidak.. Mana yang Anda pilih..?
Jika Anda ingin membeli product sabun cuci MATIC untuk mesin cuci Anda dengan harga yang hampir mirip-mirip, tetapi yang satunya menawarkan kupon undian untuk memenangkan mobil SUV seharga 1/2 Milyar.. Mana yang Anda pilih..
Product sejenis dengan tambahan bonus/incentive atau yang tidak ada tambahan apa-apanya..?
Banyak orang pasti akan lebih memilih yang ada incentivenya… Nah inilah yang dimainkan oleh salah satu kegiatan marketing yang kita sebut dengan PROMOSI..
       Promosi adalah kegiatan kampanye bagi sebuah product ataupun business yang selalu ditandai oleh adanya pemberian incentive atau rewards untuk merangsang pasar bergerak dan bertindak (membeli) product yang di kampanyekan dalam ajang promosi tersebut saat itu juga. Promosi selalu menggunakan rewards dan limited offers (penawaran dalam kondisi terbatas – baik dari sisi waktu atau ketersediaan rewards) sebagai stressing. Artinya.. promosi memberikan hadiah bagi semua orang yang mau membeli product yang dipromosikan tersebut saat itu juga atau dalam tenggang waktu masa promosi. Salah satu pembeda antara IKLAN dan PROMOSI juga waktu.. Iklan tidak mempunyai batas waktu, sementara PROMOSI selalu ada Tenggang waktu yang diberlakukan sebagai alat stressing bagi kegiatan tersebut.
Itu sebabnya selalu ada kata-kata dalam publikasi mereka.. SELAMA MASA PROMOSI.. atau SELAMA PERSEDIAAN MASIH ADA..
Incentive dalam promosi umumnya berupa :
  • Pemberian bonus hadiah
  • Pemberian Discount
  • Pemberian Voucher Potongan Harga
  • dan Kupon undian
       Dalam perkembangannya.. Promosi banyak sekali di MIX dengan IKLAN sehingga menjadi Bentuk IKLAN PROMOSI yang tentu saja mempunyai kekuatan yang lebih bagus dari IKLAN yang tidak mengandung unsur promosi di dalamnya.. Sehingga selain distribusi pesannya menjadi sangat MASSIVE (bukan D’Massive loh..), dampaknya juga sangat luar biasa.. luas dan massal..
IKLAN yang di MIX dengan unsur Promosi ini.. Oleh Jay Abraham disebut dengan Direct Response Advertising.. Iklan yang akan langsung diresponse oleh pasar..
Mengapa bisa begitu..? Ya Karena ada hadiah yang bisa di dapatkan oleh para pembeli yang langsung meresponse Direct Response Advertising ini.. Anda sendiri juga pasti akan lebih memilih product yang diiklankan dengan adanya hadiah dibandingkan dengan product yang diiklankan tetapi tidak ada hadiahnya.

Nah.. inilah akhirnya yang menjadi pembeda.. Antara Iklan dan Promosi..

Iklan akhirnya hanya pengumuman suatu product atau business tanpa ada incentive apapun yang bisa merangsang orang untuk segera take action membeli product yang ditawarkan oleh iklan tersebut..

Sementara promosi adalah penawaran suatu product atau business yang di sertai dengan incentive untuk merangsang pasar segera take action untuk segera membeli product tersebut.

Dari sisi ROI (Return On Investment),
Iklan biayanya keluar di awal, sementara hasilnya nggak ada yang tahu..
Promosi.. biayanya hanya akan dikeluarkan pada saat ada peminat dari promosi tersebut, jadi biayanya hampir selalu berbanding lurus ataupun exponensial degan biaya yang dikeluarkan..

Kalau Begitu, lebih kuat mana pengaruhnya.. iklan atau promosi ?

       Ya pasti promosi lah.. Tapi kombinasi dari Iklan dan Promosi, akan membentuk sebuah promosi berskala massive yang dikenal dengan sebutan Direct Response Advertising, atau iklan dengan response langsung yang di kenalkan oleh Jay Abraham.. Mempunyai kekuatan yang sangat dashyat untuk meningkatkan penjualan secara dramatis bagi sebuah product dan akan pada area pemasaran yang sangat luas dan massal.

Beberapa contoh Direct Response Advertising yang terkenal adalah.. :

  • “Terbang Bersama Lion Air, Pulang bawa BMW”.
  • “Menabunglah di BCA dapatkan 8 Honda Jazz yang diundi setiap Minggu-nya..”
  • “Mudik Bersama Teh Sariwangi”
  • Dan banyak lagi yang lainnya..

Kiat Menaikkan Penjualan Lewat Promosi di Media Sosial

          Promosi kerap Anda lakukan untuk meningkatkan penjualan produk. Agar dapat menghimpun sebanyak-banyaknya buyer yang mau membeli produk promosi, Anda harus mempublikasikan kepada khalayak bahwa bisnis Anda sedang mengadakan promosi. Salah satu channel yang efektif dalam menyebarluaskan informasi promosi produk adalah media sosial.
Seperti ditulis dalam situs Volusion, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan saat berpromosi melalui media sosial.
  • Sebarkan ke semua akun media sosial. Ada baiknya Anda tidak hanya menggunakan satu media sosial saat berpromosi. Selain di toko online atau website bisnis, cantumkanlah iklan promosi produk yang sedang Anda berikan ke lebih dari satu media sosial, misalnya Facebook, Twitter, dan Pinterest.
  • Promosikan kepada forum-forum komunitas. Salah satu strategi publikasi yang efektif adalah melalui forum komunitas, misalnya Kaskus. Carilah komunitas atau thread dengan topik yang berkaitan dengan bidang bisnis yang Anda geluti. Dalam forum tersebut, informasikan bahwa Anda sedang mengadakan promosi untuk produk tertentu.
  • Cantumkan iklan yang menarik dalam website. Website atau toko online yang Anda gunakan dalam berbisnis juga merupakan sarana publikasi promosi yang baik. Ketika mencari sebuah merek produk, buyer akan mencari alamat website atau toko onlinenya dalam search engine. Oleh karena itu, cantumkanlah iklan dengan desain yang menarik dalam toko online, setiap kali Anda mengadakan promosi produk.
  • Maksimalkan fitur dalam media sosial. Contohnya, Anda berpromosi di Twitter. Gunakanlah fitur hashtag sebagai dalam mempromosikan produk. Buatlah kuis berhadiah dengan cara meminta buyer nge-tweet menggunakan hashtag nama promosi Anda. Penggunaan hashtag dilakukan untuk mempermudah buyer dalam mencari informasi tentang promosi produk yang Anda lakukan.
  • Ciptakan urgensi. Anda harus mampu mempersuasi buyer agar melakukan pembelian saat ini juga, misalnya dengan menetapkan jangka waktu promosi sebuah produk. Buatlah kesan seolah-olah buyer akan dirugikan jika tidak membeli saat ini juga.

Selasa, 05 November 2013

Promosi dan Pemasaran Yang Beretika

Banyak orang menganggap bahwa promosi dan pemasaran mempunyai pengertian yang sama, dimana sebenarnya promosi hanya merupakan salah satu bagian dari kegiatan prasaran. Walaupun promosi sering dihubungkan dengan penjualan tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang lebih luas dari penjualan karena penjualan hanya berhubungan dengan pertukaran hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah setiap aktivitas yang ditujukan untuk memberitahukan , membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
            Promosi meliputi semua alat-slat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial (konsumen). Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan. Pada prateknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan suatu informasi/keterangan mengenai harga, kwalitas dan sebagainya dari pihak penjualan. Contohnya dalam keadaan kehidupan sehari-hari ada kalanya pada saat berbincang-bincang orang menyinggung produk atau juga tertentu, umumnya mengatakan keinginannya membeli rumah atau mengatakan bahwa besok malam film di Juwita sangat bagus, maka dalam hal ini orang tersebut telah melaksanakan kegiatan-kegiatan promosi. Tujuan promosi merupakan dasar dalam membuat keseluruhan program promosi yang akan dijalankan oleh perusahaan dalam rangka mencapai apa yang diinginkannya.
             Pemasaran adalah suatu proses social yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan,dan secara bebas mempetukarkan produk yang bernilai dengan pihak yang lain.
Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan kebaikan atau moralitas dari perilaku manusia.
            Perusahaan tentunya berusaha sebaik mungkin agar produknya laku terjual.berbagai cara dapat dilakukan untuk memasarkan produk perusahaan. Diantaranya melalui promosi diberbagai media baik cetak maupun elektronik, membuat event atau acara tertentu,membuat jalur distribusi yang baik.
            Pemasaran produk yang dilakukan perusahaan tidak hanya memikirkan bagaimana caranya agar produk perusahaan dapat haibs terjual namun juga menciptakan,menumbuhkan,dan menjaga pelanggan/konsumen. Oleh karena itu,dibutuhkan etika bisnis dalam memasarkan produk untuk mencegah praktik-praktik pemasaran yang tidak etis,yang ujungnya menimbulkan persaingan yang tidak seha dan mencelakakan konsumen.